18 Agustus 2025

PT Nestlé Indonesia Terima Kunjungan Jajaran Pimpinan BPOM ke Pabrik Karawang

Hubis
Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., Ph.D. (kiri), Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia, menerima penyerahan simbolis dari Georgios Badaro (kanan), President Director Nestlé Indonesia dalam momen kunjungan ke Pabrik Nestlé Karawang pada 4 Agustus 2025.
Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., Ph.D. (kiri), Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia, menerima penyerahan simbolis dari Georgios Badaro (kanan), President Director Nestlé Indonesia dalam momen kunjungan ke Pabrik Nestlé Karawang pada 4 Agustus 2025.

AWESH.id— Nestlé Indonesia menerima kunjungan dari Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia Taruna Ikrar beserta jajaran di Pabrik Nestlé Karawang, Jawa Barat.

Kunjungan ini bertujuan memperkuat kolaborasi antara BPOM dan Nestlé Indonesia dalam hal keamanan pangan, inovasi gizi, serta implementasi standar mutu dan praktik laboratorium yang baik, yang dapat menjadi acuan pengembangan sistem pengawasan regulatori di Indonesia.

Dalam kesempatan ini, kedua pihak juga menjajaki kolaborasi berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas produk olahan dan kepercayaan konsumen terhadap industri pangan di Indonesia.

Selama kunjungan, delegasi BPOM menerima paparan menyeluruh mengenai sistem operasional dan manajemen mutu Pabrik Nestlé Karawang yang merupakan salah satu fasilitas produksi terbesar Nestlé di Indonesia.

Pabrik ini memproduksi berbagai produk unggulan seperti susu bubuk, susu cair UHT, dan makanan pendamping ASI, yang tidak hanya dipasarkan di dalam negeri tetapi juga diekspor ke berbagai negara.

Kepala BPOM Taruna Ikrar menyampaikan apresiasi atas keterbukaan Nestlé Indonesia dan langkah nyata perusahaan dalam menjunjung tinggi prinsip keamanan dan mutu pangan.

“Kita telah mengetahui bahwa Nestlé merupakan perusahaan multinasional dengan sistem manufaktur yang sangat baik. Kunjungan kami ke pabrik kali ini merupakan bagian dari fungsi otorisasi BPOM,” kata Taruna.

BPOM, kata Taruna, ingin melihat secara langsung bagaimana Nestlé menjalankan proses produksinya, memastikan kepatuhan terhadap regulasi, serta memenuhi standar yang ditetapkan.

“Kami berharap Nestlé dapat semakin meningkatkan peran dan kontribusinya  sebagai Orang Tua Angkat (OTA) dalam meningkatkan daya saing UMKM Pangan Olahan seiring dengan arah kebijakan Pemerintah,” Taruna.

Selain kunjungan ke area produksi, kegiatan ini juga mencakup sesi dialog terbuka antara BPOM dan tim manajemen Nestlé Indonesia. Dalam kesempatan ini, BPOM melakukan monitoring dan evaluasi terhadap tiga aspek utama. Ketiganya yakni memastikan Nestlé telah menjalankan cara produksi pangan olahan yang baik, meninjau dan mengevaluasi penerapan regulasi yang berkaitan dengan standar produksi pangan, serta melihat pelaksanaan program manajemen risiko yang diterapkan perusahaan.

Melalui kunjungan ini, kata Taruna, BPOM ingin memastikan seluruh proses produksi di Pabrik Nestlé Karawang telah sejalan dengan prinsip-prinsip keamanan pangan dan tata kelola industri yang bertanggung jawab.

Direktur Corporate Affairs & Sustainability Nestlé Indonesia Sufintri Rahayu mengayakan, kunjungan ini merupakan langkah strategis untuk mempererat komunikasi dan menyamakan persepsi dalam membangun ekosistem pangan yang lebih sehat dan aman.

“Kami menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kunjungan dan dukungan yang diberikan oleh BPOM. Sebagai pelaku industri, kami percaya bahwa kerja sama yang terbuka dan konstruktif dengan regulator adalah fondasi penting dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap produk kami. Kami berkomitmen untuk terus menghasilkan makanan dan minuman yang tidak hanya lezat dan bergizi, tetapi juga aman dan sesuai dengan standar nasional maupun internasional,” kata Sufintri.

Nestlé Indonesia, kata Sufintri, saat ini mengoperasikan empat pabrik di Indonesia, yaitu di Kejayan, Karawang, Panjang, dan Batang. Pabrik tersebut secara keseluruhan memproduksi berbagai kategori produk seperti susu, minuman, produk kuliner, serta makanan bayi dan anak.

Sejalan dengan komitmen keberlanjutan, kata Sufintri, Nestlé juga terus berinvestasi dalam pengembangan fasilitas dan program lingkungan, termasuk efisiensi energi dan pengurangan jejak karbon.

Dengan semangat “Good Food, Good Life”, ujat Sufintri, Nestlé Indonesia akan terus memperkuat kontribusinya dalam mendukung pola makan sehat, kesejahteraan masyarakat, dan pertumbuhan industri pangan nasional melalui inovasi dan kolaborasi yang berkelanjutan dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk BPOM.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas