
AWESH.id – Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang menggelar Kuliah Kebangsaan Mata Kuliah Jatidiri Bangsa bertajuk “Pembangunan Karakter Bangsa bagi Generasi Muda dalam Menghadapi Tantangan Kebangsaan” di Gedung Auditorium pada Jumat (19/12/2025).
Wakil Rektor Akademik UBP Karawang, Dr. H. Sihabudin S.E., M.M. menyampaikan bahwa kuliah kebangsaan bukan sekedar kegiatan tambahan dalam perkuliahan.
“Kegiatan ini dirancang sebagai ruang bersama untuk berfikir, berdiskusi, dan merefleksikan kembali siapa kita sebagai generasi muda Indonesia, khususnya sebagai mahasiswa UBP Karawang,” kata Sihabudin.
Ia menjelaskan, hari ini tantangan kebangsaan yang dihadapi saat ini sudah berbeda dengan tantangan di masa lalu. Tantangannya berbentuk arus informasi yang sangat cepat, media sosial yang membentuk cara berpikir, pergeseran nilai, hingga melemahnya kepedulian terhadap persoalan bangsa.
Menurutnya, di tengah situasi seperti ini mahasiswa tidak cukup hanya menjadi pintar, tetapi harus memiliki karakter, integritas, dan kepekaan sosial.
“Inilah alasan mengapa Mata Kuliah Jatidiri Bangsa menjadi sangat penting. Mata kuliah ini tidak hanya membahas konsep kebangsaan, tetapi mengajak mahasiswa memahami nilai-nilai Pancasila, kebhinekaan, dan semangat persatuan sebagai sesuatu yang hidup dan relevan dengan kehidupan sehari-hari,” tegasnya.
Baca juga: Cerita Perjuangan Ertina Ikuti PPG dengan Jaringan Internet Terbatas di Pedalaman Papua
Dalam hal ini, Prof. Dr. Dasim Budimansyah, M.Si. selaku pemateri menjelaskan bahwa karakter bangsa Indonesia hari ini melemah karena adanya hegemoni Pancasila oleh elit demi kepentingan tertentu.
Padahal seharusnya, kata dia, Pancasila adalah ruh dari kultur masyarakat Indonesia. Pancasila adalah nilai-nilai yang harus diterapkan oleh setiap warga negara Indonesia karena di dalamnya ada unsur religius hingga tuntunan bermasyarakat.
“Sejatinya Pancasila itu adalah philosophy of happiness. Pancasila sekarang asing, dianggap hanya kepentingan negara saja. Padahal di dalamnya ada civil religion, bagaimana kita menjadi masyarakat yang adil, beradab, bersatu tanpa tercerai-berai. Harusnya Pancasila dekat dengan kita,” terangnya.
Karena itu, ia mengapresiasi UBP Karawang yang telah menginisiasi mata kuliah jatidiri bangsa agar generasi muda tidak kehilangan identitas diri sebagai warga negara Indonesia. “Kegiatan ini bagus sekali, seminar kebangsaan yang dijadikan mata kuliah wajib. Saya turut bergembira dan mengapresiasi,” tuturnya.
Sementara itu, Dr. Sidratakhata Muhtar, M.Si menambahkan, generasi muda saat ini mudah di hegemoni karena kesehariannya berfokus pada media sosial. Sehingga budaya asing hingga nilai-nilai radikal, mudah masuk dan mereka mudah terbawa arus.
“Kita mengalami krisis identitas, banyak anak muda kita yang malah ikut budaya Korea. Anak muda saat ini sangat mudah terhasut. Karena itu, kita harus berupaya menumbuhkannya kembali,” katanya.
Menurutnya, Kabupaten Karawang adalah salah satu wilayah yang berpotensi kehilangan identitas (budaya) karena pertumbuhan industri modern yang berkembang pesat. Sehingga ia menilai, mata kuliah jatidiri bangsa merupakan upaya yang tepat untuk memberikan pandangan kepada generasi muda agar tidak kehilangan jatidiri.