
AWESH.id-Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) menjadi salah satu pusat pelaksanaan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) berbasis Sistem Seleksi Elektronik (SSE).
Rektor Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) Ade Maman Suherman mengatakan, ada sebanyak 59 perguruan tinggi yang menjadi pusat pelaksanaan ujian ini, Unsika menjadi satu-satunya Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Umum yang ikut berkontribusi sebagai fasilitator. Selebihnya, adalah Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).
“Unsika menjadi satu-satunya PTN Umum di bawah naungan Dikti yang menjadi pusat SSE UM-PTKIN, selebihnya semua PTKIN seperti UIN, IAIN, kampus-kampus di bawah naungan Kemenag RI,” kata Ade Maman di Kampus Unsika 2, Kamis (12/6/2025).
Unsika, kata Maman, akan terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi peserta ujian. Ke depan, kata Maman, Unsika akan terus meningkatkan pelayanan dan fasilitas pendidikan, baik di kampus Unsika 1 maupun Unsika 2.
“Kita memberikan pelayanan termasuk sapras, IT dan sebagainya. Karena tes ini sangat menggantungkan pada kuat tidaknya signal, mudah-mudahan lancar,” kata Maman.
Koordinator SSE UM-PTKIN Unsika, Iqbal Amar Muzaki menjelaskan, pelaksanaan ujian ini berlangsung selama 3 hari telah dimulai sejak Selasa, (10/6) dan berakhir pada Kamis, (12/6/2025).
Ada 660 peserta yang mengikuti SSE UM-PTKIN di Unsika, kebanyakan berasal dari wilayah Purwasuka. Mereka melakukan ujian secara bergantian, 660 orang dibagi menjadi 7 sesi.
“Selasa 3 sesi, per sesi 100 orang. Rabu 3 sesi, per sesi 100 orang dan hari terakhir hanya 60 orang,” kata Iqbal.
Wakil Dekan 1 Fakultas Agama Islam (FAI) Unsika, Astuti Darmiyanti menyebutkan, Unsika telah menjadi tuan rumah pelaksanaan UM-PTKIN sejak tahun 2019. Berdasarkan data, jumlah pendaftar PTKIN mengalami trend penurunan dari tahun ke tahun. “Tahun 2025 ada 660, 2024 ada 950, 2023 ada 1400 sekian. Jumlah peserta mengalami penurunan, itu hampir semua,” kata Astuti.
Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Unsika Aqil berkomitmen mendukung kebijakan Rektor untuk lebih mendorong kualitas dibandingkan kuantitas.
“Kemudian perlu diketahui bahwa Unsika ini satu-satunya PTN yang ada FAI, yang punya izin operasional dari Kementerian Agama RI,” kata Aqil.