AWESH.id-Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh menyebut 75 persen pasokan telur Karawang berasal dari Blitar, Jawa Timur.
“Di kita, 75 persen dari Blitar,” kata Aep di Karawang, Jawa Barat, Jumat (9/6/2023).
Karenanya, kata Aep, harga telur ayam di kota-kota besar, termasuk Karawang cenderung lebih mahal ketimbang daerah lain. Sebab, menurutnya permintaan kebutuhan telur sangat tinggi.
“Kenapa di kita (Karawang), Bekasi atau Jakarta mahal harganya. Karena kebutuhannya tinggi mulai untuk usaha warung makan, pedagang nasi goreng, nasi uduk, bahkan usaha catering semua ada telurnya,” ujar Aep.
Usai mengunjungi peternakan ayam petelur di Desa , Kecamatan Majalaya, Wakil Bupati Karawang, Aep Syaepuloh menginginkan agar setiap desa memiliki peternakan ayam petelur.
“Kami ingin satu ada peternak ayam petelur di setiap desa,” ujar Aep.
Terlebih saat ini harga telur terus mengalami peningkatan. Yakni Rp 32.000 hingga Rp 33.000 tiap kilogram.
Baca juga: Kapolres Karawang Cup Dimulai, Sejumlah Perlombaan Dipertandingkan
“Ada perternak ayam petelur ini tentu dapat memenuhi kebutuhan di masyarakat dan harganya bisa lebih murah,” kata Aep.
Saat kunjungan itu, Aep melihat peternak dengan hanya 640 ayam petelur dapat menghasilkan 26 kilogram per hari.
Hasilnya pun peternak tersebut memprioritaskan menjual ke masyarakat yang tinggal di desa tersebut. Bahkan harganya lebih murah ketimbang di pasar-pasar.
“Artinya di tengah kondisi sekarang menjadi ketahanan pangan di masyarakat,” ujarnya.
Aep memastikan pemerintah daerah siap membantu para peternak ayam petelur. Salah satu keluhan mengenai mahalnya harga pakan ayam.
Aep mengaku telah memerintahkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Karawang turut membantu peternak ayam petelur.
“Soal pakan ayam yang mahal, sudah ada terobosan itu di Walahar yang menjadikan sisa-sisa kue ataupun makanan diolah bisa menjadi pakan ayam ataupun bebek,” ujar Aep.