
AWESH.id-Hasbi Ash Shidqi namanya. Ia mahasiswa baru dari Fakultas Teknik Prodi Teknik Elektro. Asalnya dari SMAN 1 Sukakarya, Kabupaten Bekasi.
Pada Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), ia menyimak materi di kursi rodanya, termasuk pemaparan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Aminuddin Ma’ruf.
Hasbi mengaku bersyukur bisa masuk Unsika setelah sebelumnya gagal pada Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan jalan panjang yang ia lalui. Dari kegagalan itu, ia tak menyerah. Ia semakin tekun belajar. Termasuk mengikuti bimbingan belajar (bimbel) secara intensif.
“Sehingga pada akhirnya saya UTBK SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes) lolos di pilihan pertama di Kampus Unsika,” ujar Hasbi.
Putra dari guru PPPK di salah satu sekolah dasar di Kabupaten Bekasi itu patut jadi teladan. Di tengah keterbatannya, ia tak minder apalagi menyerah.
Ia mengaku mengalami disabilitas daksa sejak lahir. Meski begitu, ia sejak kecil bersekolah di sekolah umum, bukan di Sekolah Luar Biasa (SLB). Ia juga bersyukur orang – orang di sekeklilingnya amat mendukungnya. Mulai dari teman hingga guru. Selama ini ia juga tak mengalami perundungan.
Mahasiswa yang bercita – cita bekerja di bidang enginering itu mengaku bertahan dan berhasil juga berkat percaya dirinya. Karena itu, ia menilai percaya diri sebagai hal penting.
Ia pun berkeinginan kuat membuktikan bahwa dirinya mampu, termasuk masuk perguruan tinggi.
“Yang bikin saya semangat mungkin selama masa – masa pendidikan sekolah ya saya ingin membuktikan bahwa saya bisa seperti orang- orang. Dibalik kekurangan saya, saya mempunyai kelebihan saya secara akademik,” ucapnya.
Kepada mereka yang istimewa seperti dirinya, Hasbi berpesan agar senantiasa semangat dan tak minder.
“Lebih semangat lagi belajarnya, lebih semangat hidup, jangan utus asa, buktikan kepada semua bahwa kita ini setara, kita ini sama. Jadi jangan minder jangan merasa insecure terus segala macem. Semangat belajar terus kejar mimpi,” ujarnya dengan mata berbinar.
Usai diterima di Unsika, Hasbi tinggal di kontrakan dekat kampus. Ia berangkat ke Kampus Unsika dengan kursi rodanya. Ia menyusuri jalanan sdengan memegang teguh pesan orang tua agar belajar dengan bersungguh – sungguh.
Tahun ini, Unsika menerima 4.012 mahasiswa baru dari 9 fakultas. Jumlah terbanyak ada pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sebanyak 732 orang, Fakultas Teknik sejumlah 702 mahasiswa dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis sebanyak 610 mahasiswa.
Dari jumlah itu sebanyak 161 mahasiswa dari program magister, 3.670 sarjana, dan 181 diploma tiga.