AWESH.id-Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) asal Pakistan, Muhammad Zamir Awan, mengaku senang bisa berkuliah dan lulus dari Unsika.
Pria 24 tahun ini juga bercerita soal penganan favoritnya. Ia mengaku penah mencicipi seblak di Karawang.
“Saya pernah coba, tapi tidak suka, terlalu pedas,” kata Zamir di Kampus Unsika, Selasa (22/7/2025).
Meski begitu, Zamir mengaku memfavoritkan nasi padang. Bahkan saat mengerjakan skripsi, nasi padang jadi “mood booster”.
“Saat mengerjakan skripsi saya berkali – kali makan nasi padang,” ujar Zamir.
Setelah tiga tahun tinggal di Indonesia, ia juga telah mencicipi beberapa penganan lainnya, misalnya mie gacoan. Juga mengerti sejumlah suku kata bahasa Sunda. Mulai dari hatur nuhun, hareudang, hingga abdi bogoh ka anjeun.
“Saya sangat senang lulus dari Unsika,” kata Zamir.
Meski panas, Zamir mengaku betah walaupun tinggal sendirian di Indonesia. Apalagi sebagai negara muslim, kultur budayanya tak jauh beda dengan Pakistan.
Rupanya, hati Zamir tertambat pada gadis asal Palembang. Karena itu, setelah lulus dari Unsika, Zamir mengaku tak akan langsung pulang ke Pakistan.
“Saya mau jalan – jalan dulu di Indonesia. Kemana aja nanti,” kata Zamir.
Di Karawang sendiri, Zamir telah mengunjungi beberapa tempat. Misalnya Mall Resinda hingga Loji, sebutan bagi wilayah di selatan Karawang
Zamir merupakan satu dari tujuh mahasiswa asing yang mengikuti wisuda pada Selasa (22/7/2025). Zamir lulus dari Communication Science Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsika dengan IPK 3,65.
Rektor Unsika Ade Maman Suherman mengatakan, di Unsika ada 17 mahasiswa asing yang kuliah di Unsika. Kebanyakan dari mereka berasal dari program kerjsama pertukaran pelajar dan beasiswa. Mereka diantaranya berasal dari Pakistan, Srilangka, dan Tajikistan.
“Saat ini ada momen khusus, spesial karena ada 7 mahasiswa asing yang diwisuda,” kata Ade Maman.
Adapun total mahasiswa yang mengikuti wisuda pada Selasa (22/7/2025) sejumlah 741 orang. Mereka berasal dari sejumlah fakultas.
Ade Maman pun memeberikan pesan khusus bagi mereka yang diwisuda.
“Kita harus percaya diri, bangga diri, bahwa kita dari Unsika ini bisa bersaing dengan perguruan tinggi lain,” kata Ade Maman.
