AWESH.id-Industri otomotif, salah satunya kendaraan listrik, mendominasi realisasi investasi di Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada triwulan 1 tahun 2024 dengan jumlah Rp 4,7 triliun.
Sejumlah perusahaan kendaraan bermotor mengumumkan memproduksi kendaraan listrik atau baterai listrik di pabrik Karawang. Misalnya PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan PT HLI Green Power. Ada juga Astra Daihatsu Motor (ADM) yang memberikan sinyal akan memproduksi kendaraan listrik di pabrik Karawang.
Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), ketiganya pada triwulan 1 tahun 2024 telah menambah investasi di Karawang. PT TMMIN menambah investasi Rp 1,283 triliun, PT HLI Green Power sejumlah Rp 819,8 miliar, PT Astra Daihatsu Motor menambah investasi sejumlah Rp 2,09 triliun.
Baca juga: Milangkala ke-63, bank bjb Gelar Pagelaran Wayang Golek
Selain ketiganya, PT Yadea Indonesia baru – baru ini melakukan groundbreaking di Kawasan Industri Surya Cipta, Karawang. Produsen motor listrik asal China itu mengungkap nilai proyek pabrik mereka diperkirakan menelan investasi sebanyak 150 juta USD atau sekitar Rp 2, 43 triliun (kurs 16.229,10) hingga 2028.
Kepala DPMPTSP Karawang Wawan Setiawan membenarkan industri kendaraan listrik mendominasi realisasi investasi di Karawang pada triwulan satu 2024.
“Betul, industri kendaraan listrik menjadi salah satu yang terbanyak,” kata Wawan, Senin (3/5/2024).
Wawan tak merinci perusahaan apa saja dan besarannya. Ia menyebut industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lain menempati urutan kedua realisasi investasi di Karawang pada triwulan 1 2024. Adapun diposisi pertama ada industri kertas dan percetakan yang investasinya sejumlah Rp 6, 6 triliun.
“Di sektor industri kertas dan percetakan, PT Indah Kiat Pulp & Paper menambah investasi Rp 5,47 triliun dan PT Pindo Deli Pulp & Paper menambah Rp 1,04 triliun,” kata Wawan.
Adapun total realisasi investasi pada triwulan 1 tahun 2024 di Karawang mencapai Rp 16,3 triliun. Rinciannya penanaman modal asing (PMA) Rp 14,5 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 1, 7 triliun.