AWESH.id- Industri telekomunikasi dan game diprediksi terus tumbuh dan meningkat pesat. Hal ini seiring berkembangnya digitalisasi dan pertumbuhan gamer serta ekosistem yang mendukung. Termasuk di Indonesia.
Melansir Forest Interactive, pada tahun 2021, sektor informasi dan komunikasi menyumbang sekitar Rp 748,75 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Dimana nilai tersebut secara bertahap meningkat sejak tahun 2014. Sektor ini bahkan tetap tumbuh di tengah pandemi COVID-19 dan kondisi perekonomian Indonesia yang menurun.
Pemerintah Indonesia sedang dengan masif mendorong pembangunan infrastruktur dan akses telekomunikasi. Hal tersebut tertuang dalam program utama “Peta Jalan Indonesia Digital 2022-2024.” Saat ini, Indonesia memiliki infrastruktur telekomunikasi yang berkembang dengan baik. Ada lebih dari 100 ribu tower BTS tersebar di seluruh negeri. Kehadiran tower BTS memberikan akses internet ke lebih dari 94 persen kota yang ada di Indonesia.
Baca juga: Spesifikasi Xiaomi Redmi Pad SE
Indonesia juga tengah menggencarkan teknologi jaringan 5G untuk menghadirkan kecepatan data internet yang lebih cepat dan jangkauan jaringan yang lebih baik. Prospek industri telekomunikasi di Indonesia juga semakin menjanjikan karena diiringi dengan pertumbuhan dari sisi pelanggannya. Baik dari konsumsi internet maupun penggunaan smartphone sebagai alat yang paling banyak digunakan untuk mengakses internet.
Indonesia berada pada posisi keempat dari daftar negara dengan pengguna smartphone terbanyak di dunia setelah China, India dan Amerika Serikat. Tercatat ada 192,15 juta pengguna smartphone di dalam negeri sepanjang tahun 2022.
Jumlah Gamers Indonesia Terus Meningkat
Di Indonesia, total pendapatan pasar mobile game diprediksi bisa menunjukkan tingkat pertumbuhan tahunan (compounded annual growth rate/CAGR) 2022-2027 sebesar 7,66 persen dan menghasilkan volume pasar yang diproyeksikan akan mencapai sebesar US$ 1.161 pada tahun 2027.
Minat terhadap game online di kalangan masyarakat Indonesia relatif tinggi, dengan gamer Indonesia menghabiskan waktu sekitar satu hingga dua jam dalam satu sesi gaming.Free-to-play adalah game online yang paling sering dimainkan di Indonesia.
Rata-rata setiap hari waktu bermain game masyarakat Indonesia pada tahun 2022 sekitar 1 jam dan 19 menit atau naik 3,9 persen. Ini jika dibanding tahun sebelumnya sekitar 1 jam dan 16 menit. Terlebih lagi, masyarakat Indonesia juga menghabiskan sekitar 8,54 jam dalam seminggu untuk bermain video game. Jumlah tersebut lebih tinggi dari rerata global yang ada di level 8,45 jam per minggu.
Sementara itu, jumlah gamer yang melebihi dari setengah populasi penduduk menjadikan Indonesia sebagai negara jumlah gamer terbanyak di Asia Tenggara. Mayoritas gamer Indonesia menggunakan smartphone sebagai perangkat utama untuk bermain game karena lebih terjangkau dari segi harga dan mudah untuk dimainkan.
Adanya jaringan 5G dalam smartphone menambah pengalaman memainkan game dalam smartphone lebih menyenangkan dengan tidak adanya gangguan koneksi.
Baca juga: Cara Membeli e-Meterai dan Penggunaanya
Gaming dan Esports Sebagai Profesi
Industri esports dinilai merupakan industri yang dinamis karena bisa dinikmati oleh berbagai kalangan usia dan status sosial. Kegiatan bermain game, termasuk esports, kini telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Selain menjadi alternatif hiburan pelepas penat. Industri ini bahkan bisa menciptakan lapangan kerja baru yang tak kalah menjanjikan.
Daya tarik inilah yang membuat pertumbuhan pesat esports di Indonesia. Bahkan mendapat dukungan yang begitu besar dari Pemerintah.
Saat ini, game, terutama esports, tidak hanya menjadi bagian dari kegiatan lifestyle, tetapi sudah menjadi profesi tersendiri. Seperti pemain sepak bola atau basket profesional, pemain esports profesional memiliki keahlian tersendiri di bidangnya untuk bisa mendapatkan kemenangan dalam game yang dipertandingkan.
Para pemain esports ini sudah mendapat julukan pro gamers atau pro players, bahkan ada juga yang kerap dikenal sebagai atlet esports karena esports yang sudah diakui sebagai bagian dari olahraga digital terutama di Indonesia.
Lebih daripada itu, pro gamers juga bisa menghasilkan pendapatan yang tinggi dari profesi yang mereka geluti, meskipun hal tersebut bervariasi dan tergantung dari kebijakan masing-masing tim. Pundi-pundi uang tersebut bisa berasal dari turnamen, kesepakatan sponsor ataupun donasi streaming.