7 Februari 2025

Puisi Rumah dari Panji

Edukata

Panji Mayza Perdana/Istimewa

AWESH.ID – Panji Mayza Perdana nama lengkapnya. Mulai suka menulis sejak SMP. Puisi puisi cinta receh mewarnai buku hariannya kala itu. Selain puisi, dia juga pencipta lagu. Dia pernah tergabung sebagai vocalis Cactus Band dari tahun 2000.

Pria asli Pekalongan ini juga aktif berteater. Dari 2004, ia mengawali karir teaternya sebagai anggota Teater Pelangi 92 Karawang. Sejumlah naskah pernah Panji pentaskan, salah satunya naskah Puing Puing karya R. Mayong Nainggolan. Kemudian ia juga memperdalam ilmu teater di Teater Arda Pekalongan. Di Arda, ia pernah tampil mementaskan naskah Bulan Sabit Cucu Dewa, Republik Coro, Patung dan Ayam.

Panji pernah mengenyam pendidikan di Universitas Pekalongan (Unikal) mengambil jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Di kampus itu, ia mendirikan Teater Sogan bersama kawan kawanya tahun 2010. Dia langsung terpilih sebagai Ketua Teater Sogan selama dua periode. Saat aktif di Sogan, ia jarang tampil. Namun dua naskahnya yakni naskah “Sinting” dan “Malam Pengantin” sukses dia pentaskan oleh para anggota Sogan di beberapa kesempatan.

Tahun 2013 hingga 2018 tercatat ia pernah bekerja di sejumlah perusahaan media di Karawang sebagai Jurnalis Pendidikan dan Budaya.

Saat ini, Panji masih aktif menulis lagu dan puisi. Jika dalam pengkaryaan lagu ia banyak terinspirasi oleh gaya Eross Sheila On 7, untuk Puisi ia mengaku banyak terinspirasi dari kepenulisan Eyang Sapardi Djoko Damono.

Kendati kesibukanya bekerja di Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim) Pemda Karawang, ia juga masih aktif sebagai Pelatih Teater Merah Putih SMAN 3 Karawang dan Tesnika SMAN 1 Karawang.

Sebagai pembaca puisi, ia pernah meraih penyair terbaik tingkat mahasiswa. Pada karya penulisan naskah drama, ia pernah menyabet naskah drama terbaik tingkat mahasiswa. Sebagai pelatih teater, ia pernah membawa Teater Merah Putih menjadi Juara Umum Festival Teater Pelajar Kabupaten Karawang selama dua kali dan terpilih sebagai Sutradara Terbaik.

Sementara sebagai Pelatih di Tesnika, ia mengantarkan Tesnika menjuarai lomba bulan bahasa tangkai lomba musikalisasi puisi, pidato dan teater.

Karya Puisi Panji

Rumah

Singgahlah ke rumahku
Halamanya memang tak luas
Hanya pelataran dengan taman yang bunganya satu dua sedang tumbuh mekar.
Sisanya meranggas disakiti kemarau.
Dibawah pohon cemara ada ayunan terbuat dari rotan.
Setiap sore, anak-anaku bermain disitu
Berlarian mengejar kupu-kupu. Kadang mengajaku bergelayut menyelami waktu.

Pintu rumahku warnanya coklat tua
Disamping nomor rumah ada lonceng kecil
Rak sepatu berjajar rapi
Ada bangku dengan kayu yang agak lapuk
Tapi masih bisa menahan beban kita saat duduk berdampingan.

Ketuklah pintunya pelan saja
Jangan lupa ucapkan salam
Jika kebetulan aku sedang tidak berada di rumah
Anak-anaku yang akan membukakan pintu
Nanti aku titip pesan kepada mereka agar menyambutmu dengan mesra
Perkenalkan dirimu. Katakan jika kamu adalah temanku. Tak usah malu.

Masuklah, lantainya sudah aku bersihkan jauh-jauh hari
Duduklah di ruang tamu
Ada beberapa botol air mineral dan kue kering yang sengaja aku suguhkan di meja dekat vas bunga.
Kalau kamu bosan menunggu,bisa baca majalah atau buku.
Ambil saja di lemari kaca sebelah sofa tempat kau duduk
Kalau tidak keberatan, ajaklah anak-anaku mendongeng kisah-kisah jenaka
Pasti mereka suka.

Tinggalah barang sehari dua hari
Seminggu, sewindu bahkan selamanya pun aku tak apa
Ada kamar ukuran sedang berdinding bata
Hiasan kaligrafi, lemari untuk bersolek, ranjang kelambu dengan sprei corak bunga tiga warna.
Semua sudah kupersiapkan untukmu.

“Anggap saja semua seisi rumah dan penghuninya adalah milikmu sendiri.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas