AWESH.id-Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang menyebut industri manufaktur di Indonesia tengah bergairah dan sektor otomotif jadi pahlawan devisa.
Agus mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di antara negara anggota G20 menempati urutan kedua setelah India. Salah satunya ditopang industri manufactur.
“Dimana Purchasing Manager Index (PMI) Manufacturing Indonesia selama 17 bulan berturut-turut berada di atas 50. Pada Januari 2023, PMI mencapai 51,3 poin,” kata Agus Agus dalam seremonial ekspor perdana Kijang Innova Zenix di PT TMMIN Plant III, Karawang, Jawa Barat.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga melakukan survei Indeks Keyakinan Industri (IKI) sebagai komplementer PMI. Hasilnya rekor PMI sejalan dengan IKI. Survei IKI pada Desember 2022 mencapai 50, 9 dan pada Januari 2023 mencapai 51, 54.
“Ini menunjukkan dunia manufaktur kita sedang betul-betul bergairah, menggeliat. Ini yang harus kita pertahankan,” kata dia.
Agus juga menyebut sektor otomotif berkontribusi terhadap naiknya PMI di Indonesia. Di Indonesia ada 23 perusahaan kendaraan roda empat atau lebih. Kapasitas produksinya 2,35 juta unit per tahun.
“Tenaga kerja yang terserap langsung sektor otomotif sebanyak 38.000 orang,” ujarnya.
Sedangkan yang tidak langsung sejumlah 1,5 juta tenaga kerja di sepanjang rantai nilai industri. Termasuk pada komponen otomotif yang dihasilkan industri kecil menengah (IKM).
Sehingga, menurutnya, tidak berlebihan dan patut apabila pemerintah memberikan perhatian khusus kepada industri otomotif. Tentu karena pertumbuhannya sangat impresif.
“Manufaktur kendaraan roda empat nasional saya sampaikan di sini seperti yang saya sampaikan tahun lalu di sini, telah berhasil menjadi pahlawan devisa,” kata dia.
Kinerja Ekspor Otomotif Baik
Ekspor kendaraan roda empat pada tahun 2022 mencapai 437 ribu unit, meningkat 60,7 persen dari 2021 sebanyak 294 ribu unit. Nilai ekspor kendaraan roda empat dalam dolar juga dipastikan naik. Belum lagi ekspor komponen yang dalam catatan Kemenperin juga naik.
Karenanya, Agus menyimpulkan kinerja ekspor sektor otomotif berjalan sangat baik. Salah satunya Toyota Indonesia.Toyota Indonesia telah 50 tahun berdiri di Indonesia dengan total investasi hingga 2022 sekitar Rp 77,9 triliun.
“Dengan komitmen penambahan investasi hingga 2026 sebanyak 27, 1 triliun.Kapasitas produksi Toyota Indonesia sebanyak 320 ribu kendaraan per tahun dan 440 ribu mesin,” kata dia.
Setelah meluncur pada November lalu, Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) langsung gerak cepat memenuhi kebutuhan konsumen yang sudah memesan Kijang Innova Zenix.
Secara kapasitas, pabrik Toyota di Karawang mampu memproduksi sekitar 5.000-6.000 unit generasi ketujuh Kijang Innova per bulan untuk pasar domestik dan ekspor. Adapun investasi yang sudah direalisasikan untuk Zenit ini mungkin Rp 1 triliun untuk bangun fasilitas baterai.
Selain itu juga ada beberapa investasi di supplier, tool dan dies. Total investasi Zenix Rp 4,2 triliun.
Pada 2022, berdasarkan LKPM online, Toyota menempati urutan pertama realisasi investasi di Karawang. Total realisasinya investasi di Karawang pada 2022 sebanyak 37,195 triliun.