
AWESH.id-Bupati Karawang Aep Syaepuloh belajar pengolahan sampah ke Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Tujuannya untuk mewujudkan zero waste di Karawang, Jawa Barat.
Aep pun mengajak sejumlah pejabat Karawang bertolak ke Kabupaten Banyumas untuk belajar melakukan pengelolaan sampah. Aep menilai Kabupaten Banyumas sukses berkomitmen mewujudkan zero waste to landfill dan menekan emisi gas rumah kaca.
“Di Banyumas saat ini sudah tidak ada lagi TPA. Sebaliknya justru Pemkab Banyumas memperbanyak TPST. Dari 27 kecamatan di Banyumas, mereka mempunyai 29 TPST, ” kata Aep, Selasa (30/1/2024).
Baca juga: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Karawang Tinjau Puluhan LPK
Aep mengatakan, meskipun jumlah kecamatan antara Karawang dan Banyumas tak jauh berbeda, jumlah sampah rumah tangga di Karawang jauh di atas Banyumas.
“Mereka butuh lima tahun dari daerah darurat sampah, sampai saat ini berhasil. Tentu ini butuh komitmen yang kuat dari pihak pemerintah dan juga masyarakat,” ujar Aep.
Di Banyumas, kata Aep, dari 450 ton sampah rumah tangga per hari, sebanyak 98 persen persennya diolah menjadi produk bernilai jual tinggi. Pemkab Banyumas menyediakan aplikasi Jeknyong dan Salinmas. Melalui dua apilkasi itu, warga bisa menjual sampah ke pemerintah daerah. Tak perlu waktu lama, Jeknyong jemput sampahnya untuk dbawa ke TPST.
“Harga jualnya lumayan, warga jadi semangat,” kata Aep.
Kemudian sampah-sampah dari rumah masyarakat itu dibawa ke TPST terdekat. Setelah itu dikumpulkan, dipilah, dikelola hingga proses terakhir. Sampah organik dikelola menjadi magoot yang produksinya bisa mencapai 1-2 ton per hari.
Sampah non organiknya didaur ulang menjadi batu bata, berbagai macam plastic yang siap jual, paving blok hingga Refuse Derived Fuel (RDF).
“Pendapatan daerah dari sampah pun besar bahkan bisa menekan beban APBD-nya hingga 50 persen,” kata Aep.
Aep pun mengaku optimistis Kabupaten Karawang ke depan dapat mencontoh Pemkab Banyumas untuk menyelesaikan permasalahan pengelolaan sampah dari tingkat hulu ke hilir.
Aep mengakui, sebagai langkah awal, ia akan menuntaskan dulu permasalahan penglolaan sampah di tingkat hilir yakni TPAS Jalupang.
“Termasuk sektor SDM pengelolaan sampah juga akan mulai kami benahi,” kata dia.
Aep mengatakan, di TPAS Jalupang juga akan dibangun hanggar atau tempat pengelolan sampah reduce, reuse and recycle (TPS3R). Kemudian dilanjukan membangun TPST di setiap kecamatan.
Baca juga: Tiga Situs Sejarah di Karawang jadi Cagar Budaya
Dalam beberapa waktu ke depan, kata Aep, Pemkab Karawang juga bakal mengajak kelompok swadaya masyarakat (KSM) pengelola sampah di Kabupaten Banyumas untuk datang ke Kabupaten Karawang.
Pihaknya meminta tolong KSM tersebut memantau kebiasaan masyarakat Karawang untuk menganalisis pola persampahan di Karawang. Tujuannya agar ketika kebijakan pengelolaan sampah di Banyumas dipakai di Karawang bisa selaras. Baik rencana, proses hingga hasil akhirnya.
“Lalu selanjutnya memberangkatkan atau memagangkan SDM di Karawang ke Banyumas,” kata Aep.