Awesh.id – Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Tahun 2022 sampah rumah tangga di Jawa Barat sekitar 454 ton yang terbagi menjadi sampah anorganik atau kebanyakan plastik sekitar 19,98% dan sampah organik sisa rumah tangga sekitar 33,17%.
Salah satu desa yang memiliki permasalahan pengelolaan limbah rumah tangga adalah Desa Pejaten, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang. Kurang pahamnya masyarakat dan kedisiplinan warga menjadi penyebab penumpukan sampah yang bisa mempengaruhi kesehatan masyarakat.
Melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan oleh Dosen Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang, upaya pengolahan sampah organik dan anorganik dengan pengembangan budidaya tanaman sayuran dengan sistem hidroponik dilakukan.
“Jika berpikir kalau lahan yang sempit akan membingungkan untuk kita menanam sayuran, sebenarnya bisa kita atasi yakni melalui teknik vertikultur ” kata Rika Yayu Agustini, Sabtu (07/10/2023).
Rika menjelaskan, vertikultur merupakan sebuah sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat.
Vertikultur bisa dilakukan untuk menjadi salah satu solusi keterbatasan lahan dalam dunia pertanian.
Bahkan, kata Rika, melalui sistem vertikultur itu dirinya yang dibantu para mahasiswanya, mencoba mengurangi sampah rumah tangga.
Tehniknya cukup muda, dia memanfaatkan sampah plastik berupa botol plastik yang di susun secara vertikal. Lalu, botol plastik itu tinggal diisi sekam dari bekas panen padi,namun bisa juga di ganti dengan kotoran kambing.
“Setelah itu kita isi benih sayuran dan bibir sayuran yang telah kita siapkan, ” kata Rika.