4 Juli 2025

KCIC Sosialisasikan Keselamatan dan Keamanan KCJB

Kabar
Kereta Cepat Jakarta Bandung
Kereta Cepat Jakarta Bandung

AWESH.id-PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) terus mensosialisasikan keselamatan dan keamanan menjelang pengoperasional Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas pada jalur KA Cepat karena sangat berbahaya.

General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan, meski sepanjang jalur KA Cepat sudah terpagar dan terpasang kawat berduri, masyarakat tetap diimbau ikut menjaga sarana dan prasarana yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) ini. Jalur KCJB membentang dari Halim hingga ke Tegalluar sepanjang 142,3 kilometer, baik secara subgrade, elevated, tunnel, dan bridge.

Untuk operasional, jalur KA Cepat teraliri arus listrik sebesar 27,5 KV yang akan menjadi sumber penggerak melalui media pantograf yang terdapat pada bagian atas kereta. Pantograf tersebut akan terhubung dengan jaringan Listrik Aliran Atas (LAA) atau Overhead Catenary System (OCS).

“Semakin tinggi laju KA Cepat maka semakin besar kebutuhan keterhubungan yang mulus antara pantograf dan LAA,” ujarnya.

Adapun saat beroperasi nanti KA Cepat memiliki kecepatan sangat tinggi yaitu hingga 350km/h. Sehingga perlu terhindar benda asing yang berpotensi mengganggu dan membahayakan operasional KA agar tidak bersinggungan dengan prasarana KA Cepat.

Baca juga: CSG – KONI Gelar Turnamen Futsal Antar Perusahaan di Karawang

Pada kasus ringan, jika terjadi gangguan dari benda asing pantograf dapat rusak dan KA Cepat berhenti. Pada kasus yang lebih serius, dapat menyebabkan putusnya kabel LAA dan pemadaman listrik.

“Hal tersebut dapat mengganggu keseluruhan operasional perjalanan KA Cepat,” katanya.

Eva mengatakan, benda asing pada LAA dapat dikategorikan berdasarkan jenis materi menjadi benda penghantar dan benda isolator. Benda penghantar meliputi bahan seperti kertas timah dan tali layang yang mengandung kawat logam. Benda-benda ini, ketika tergantung pada saluran listrik, dengan mudah dapat menyebabkan korsleting dan pemutusan sirkuit.

“Benda isolator seperti kain plastik dan layang-layang, ketika terkena angin kencang, sangat mudah terjerat pada LAA dan menyebabkan kerusakan pada pantograf,” ujarnya.

Hasil uji coba

Eva mengungkapkan, sejak pengujian KA Cepat Relasi Jakarta-Bandung, telah terjadi beberapa kali insiden benda asing tergantung pada LAA. Terutama di area antara Stasiun Padalarang hingga Stasiun Tegalluar. Penyebabnya banyak masyarakat yang bermain layang-layang di dekat jalur kereta api cepat.

“Sehingga, terdapat sejumlah kejadian layang-layang terjebak pada LAA yang mengganggu proses pengujian,” ujarnya.

Baca juga: Kisah Bocah Enam Tahun Jadi Prajurit Uni Soviet pada Perang Dunia II

Karena itu, KCIC mengimbau masyarakat
tak melakukan sejumlah hal yang berpotensi membahayakan keselamatan dan keamanan bersama. Seperti imbauan untuk tidak bermain layang-layang bagi warga masyarakat yang tinggal di sekitar jalur karena benang dan layangannya berpotensi mengganggu kelistrikan jika tersangkut pada bagian jaringan LAA.

“Kami juga meminta masyarakat tak masuk ke jalur KA Cepat dengan melewati pagar pembatas karena sangat berbahaya,” kata Eva.

Adapun sosialisasi terselengara dalam berbagai cara. Mulai dari secara langsung mendatangi area pemukiman warga dan memasang materi sosialisasi berupa poster ataupun spanduk terkait sejumlah hal yang dapat membahayakan perjalanan KA Cepat serta masyarakat.

Sebanyak 500 personil TNI dan Polri turut membantu melakukan sosialisasi kepada masyarakat di sejumlah wilayah. Pihaknya, kata Eva, KCIC sangat mengapresiasi kolaborasi TNI dan Polri yang turut memberikan pemahaman ke seluruh lapisan masyarakat.

“Melalui sosialisasi yang dilakukan, diharapkan seluruh masyarakat dapat ikut berperan aktif dalam menjaga keselamatan dirinya maupun orang lain disekitar jalur KA Cepat,” kata Eva.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas