16 Januari 2025

Kurangi Risiko Banjir, Pemkab Karawang Susun Masterplan Drainase

Kabar
Banjir di Desa Karangligar, Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat. Pemkab Karawang tengah menyusun masterplan drainase untuk mengurasi risiko banjir. Foto APR/AWESH.id
Banjir di Desa Karangligar, Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat. Pemkab Karawang tengah menyusun masterplan drainase untuk mengurasi risiko banjir. Foto APR/AWESH.id

AWESH.id- Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat tengah menyusun masterplan drainase untuk mengurangi risiko banjir.

Kepala Bidang Sumberdaya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aries Purwanto mengatakan, masterplan drainase di Karawang mengusung konsep terintegrasi  dan berkelanjutan.

“Tujuannya untuk mengatasi masalah banjir yang sering terjadi di wilayah ini sekaligus memiliki fungsi konservasi air,” kata Aries, Sabtu (14/12/2024).

Aries mengatakan, masterplan drainase juga bertujuan untuk merancang sistem drainase yang menciptakan sistem pengelolaan air yang lebih efisien, mengurangi potensi banjir, dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan.

Baca juga: Ini Tarif Terbaru Permohonan Paspor Imigrasi Karawang

Aries mengatakan, tahun 2024 pihaknya fokus pembuatan masterplan drainase wilayah perkotaan Karawang. Di perkotaan, masterplan terdiri atas empat zona yang meliputi enam kecamatan Karawang Barat, Karawang Timur, Telukjambe Barat, Telukjambe Timur, Majalaya, dan Klari.

“Luas kawasan perkotaan Karawang yang dibuatkan masterplan 499,73 kilometer persegi,” ujar Aries.

Aries mengakui salah satu tantangan besar dalam menyusun masterplan ini adalah memastikan sistem drainase dapat menangani limpasan hujan dengan baik. Berdasarkan data teknis, kata Arues, diperkirakan drainase yang ada di perkotaan Karawang saat ini hanya mampu menangani limpasan hujan antara 50 hingga 70 persen dari total limpasan hujan yang terjadi.

“Oleh karena itu, penyusunan masterplan drainase memerlukan perencanaan yang matang, dengan mempertimbangkan kapasitas saluran, intensitas hujan, dan karakteristik wilayah setempat,” kata Aries..

Adapun pada 2025-2026, kata Aries, masterplan drainase akan diperluas untuk mencakup empat wilayah perkotaan lainnya, yaitu Cikampek, Rengasdengklok, Cilamaya, dan Pangkalan. Penyusunan masterplan untuk wilayah-wilayah ini akan lebih mendalam dan disesuaikan dengan kondisi lokal masing-masing.

“Dengan penerapan sistem drainase yang lebih terencana dan efisien, diharapkan pada tahun 2026 seluruh wilayah Kabupaten Karawang sudah memiliki masterplan drainase yang terintegrasi dan berkelanjutan, yang mampu mengurangi dampak banjir sekaligus berfungsi sebagai upaya konservasi sumber daya air di masa mendatang,” ujar Aries.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas