AWESH.id-Saat ini banyak sapi di beberapa daerah di Indonesia terjangkit Lumpy Skin Disease (LSD).
Sejumlah wilayah menyebutnya, Lato Lato.
Apa itu LSD?
Penyakit kulit kental atau LSD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dari keluarga Poxviridae. Penyebarannya melalui gigitan lalat atau nyamuk. Virus menyebar dengan sangat cepat. Tidak jarang sapi yang kekebalannya lemah akan mati.
Penyakit ini tandanya ada benjolan pada kulit sapi terutama pada bagian leher, punggung, dan perut.
Selain benjolan, sapi yang terinfeksi LSD dapat mengalami demam, kehilangan nafsu makan, lesu, dan produksi susu berkurang.
Baca juga: Macan Tutul Terekam Kamera Berkeliaran di Hutan Sanggabuana Purwakarta
Perawatan LSD atau Ratrat pada sapi meliputi:
1. Vaksinasi sesegera mungkin
Vaksinasi dapat diberikan kepada sapi yang tidak terinfeksi maupun sapi yang terinfeksi selama masa inkubasi.
2. Karantina
Pisahkan sapi yang terpapar LSD dan yang tidak terpapar LSD untuk menghindari penularan ke sapi yang sehat.
3. Pengobatan
Cepat lakukan pengobatan.
LSD tak menyerang ternak tidak menular dari hewan ke manusia.
Dr Washido, Profesor Drh, Guru Besar Kedokteran Hewan (FKH) UGM mengemukakan pendapatnya mengenai sapi yang terjangkit LSD.
“Sapi yang sakit segera di-stamping out dan sapi tersebut dagingnya tidak layak untuk konsumsi,” katanya.
Ia menyebut daging sapi LSD kekurangan nutrisi protein terutama asam amino yang sebelumnya digunakan untuk replikasi virus.
“Daging sapi penderita LSD tidak layak dikonsumsi. Daging tersebut mengalami lack of nutrient protein asam amino terutama dalam daging habis digunakan untuk replikasi virus,” ujarnya. (PRN)