22 Maret 2025

Energi Suhaeri Bersama Pertamina Tidak Terkikis Dihantam Abrasi

Tren

Suhaeri Pegiat Penanam Mangrove di Desa Sukajaya, Karawang Menunjukkan Upaya Baru Penanaman Mangrove/Awesh.id.

AWESH.ID – Suhaeri tangannya mengangkat ke atas dan jarinya menunjuk sebuah papan kayu yang telah direkatkan paku dan dibentuk menjadi kotak. Kotak-kotak kayu itu rencananya akan digunakan sebagai wadah untuk menanam bibit mangrove di lokasi Wisata Mangrove Pasirputih, Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang.

Nama Suhaeri sudah sangat terkenal dikalangan pegiat penanam mangrove di Pantai Utara Jawa Barat, karena dia berhasil membuat daratan baru dan menghindarkan kampung halamannya dari ancaman abrasi.

Tak puas diri, Suhaeri terus melakukan inovasi untuk menyelamatkan daratan. Kali ini, dia mencoba menggabungkan teknik appostrap paten PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) dengan kotak kayu media mengrove buatannya. Dia coba di atas lahan 20×20 meter yang berada di Wisata Mangrove Pasirputih.

“Lahan percobaan ini sudah saya mulai sejak tahun lalu,” kata Suhaeri, di Wisata Mangrove Pasirputih, Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Selasa, 20 Agustus 2024.

Suhaeri mengungkapkan, bagaimana cara kerja dalam teknik barunya itu. Pertama dia menyusun ban menjadi segi empat yang direkatkan dengan kawat dan kemudian dipasang pada bibir pantai berlumpur sebagai Appostrap yang berfungsi sebagai penahan ombak. Setelah itu, di belakang Appostrap dia menyimpan kotak kayu berukuran 4×4 meter dengan tinggi 20 sentimeter dan di dalamnya sudah ditanam bibit mangrove sebanyak 400 bibit.

Suhaeri Menunjukkan Cara Merangkai Ban Bekas Menjadi Appostrap

Dalam percobaannya terlihat membuahkan hasil, Suhaeri tak perlu lagi harus mengangkut pasir-pasir yang terjebak pada Appostrap seperti sebelumnya, daratan sudah tercipta dan jumlah kematian bibit mangrove bisa teratasi.

Energi Suhaeri untuk menyelamatkan lingkungan sudah di mulai sejak sejak 8 tahun lalu. Kurang lebih dia sudah membangun daratan dan hutan mangrove dengan luas 5.000 meter persegi.

Penanggung Jawab Program TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) PHE ONWJ Iman Teguh mengungkapkan, kekuatan masyarakat juga yang dinilainnya membuat Pertamina terus mendorong inovasi dalam upaya dalam penyelamatan lingkungan seperti di Pasirputih, Desa Sukajaya.

Iman mengatakan, TJSL Pertamina tidak hanya bersifat filantropi atau hanya charity semata. Dia menyebutkan, harus memberikan manfaat untuk masyarakat secara berkelanjutan dan juga merubah pola pikir kehidupan objek sasarannya.

“Kami tidak ingin yang diberikan hanya bersifat sementara. Melainkan juga mempunyai tanggungjawab yang berkelanjutan,” kata Iman di Karawang, Rabu, 11 Agustus 2024.

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Karawang mencatat, panjang bibir pantai di kota berjuluk lumbung padi itu mencapai 84,23 kilometer. Di Tahun 2020, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Karawang juga mencatat lahan yang tergerus abrasi mencapai 34,626 kilometer.

Pemerintah Kabupaten Karawang pun melakukan berbagai upaya diantaranya membangun 375 rumah layak huni untuk rumah warga yang hancur akibat abrasi di Desa Cemarayjaya, Kecamatan Cibuaya pada Tahun 2020.

Bupati Karawang Aep Syaepuloh juga mendatangkan alat berat excavator amphibi untuk menangani abrasi di Desa Ciparagejaya, Kecamatan Tempuran pada tahun ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas