AWESH.id-Huwaei baru saja menggelar Datacom Finance Roundtable dalam Ajang Asia Pasifik Huawei Network Summit 2023 pada 16 Agustus 2023 lalu. Ini merupakan salah satu keseriusan peruzahaan asal China itu mengepakan sayap pada industri keuangan digital.
Datacom Finance Rountable itu mengusung tema “Arsitektur masa depan keuangan multi-cloud dan multi jaringan” atau Future architectur of multi-cloud and multi network finance”. Pada acara itu hadir 30 direktur dari industri jaringan dan pakar teknis 10 bank dari negara di Asia Pasifik. Seperti Thailand dan Filiphina.
Mereka mendiskusikan cara membangun infrastruktur jaringan paling sesuai menyongsong revolusi industri 4.0. Acara itu juga diklaim menghasilkan banyak proposal bisnis. Adapun, Huawei sendiri membagikan praktiknya dalam industri keuangan di Tiongkok. Termasuk mengenalkan solusi jaringan cloud keuangan Huawei dan daya saingnya. Juga solusi meningkatkan produktivitas keuangan digital.
Director of Huawei Asia Pacifik Enterprise Bussiness Dept Wang Shaotong mengatakan, transformasi digital memungkinkan lembaga keuangan untuk menyempurnakan pengalaman pelanggan, menyederhanakan operasi, dan adaptasi lebih baik dengan pasar yang cepat berubah.
“Tujuan bersama kami adalah untuk belajar dari pengalaman berharga para pelanggan keuangan dan memanfaatkan teknologi Huawei yang sudah matang untuk membangun ekosistem bank yang berorientasi pada masa depan,” ujar Wang Shaotong dalam keterangan tertulus yang AWESH.id terima.
Serupa dengan perbankan di Tiongkok, bank di Asia Pasifik juga berkomitmen membangun bank pintar yang berpusat pada pengalaman pelanggan, omni-channel, tanpa batas, dan dapat disesuaikan dengan teknologi. Seperti komputasi cloul, AI, dan 5G.
Baca juga: Katalis Merah Putih Jadi Persembahan Pupuk Kujang di HUT ke-78 RI
Hanya saja, dalam proses tersebut, jaringan sebagai infrastruktur bank menghadapu tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Yakni dalam hal otomatisasi, operasi dan pemeliharaan (O&M), manajemen, serta keamanan. Secara khusus, karena jaringan multi cloud, multi data center, dan multi vendor network menjadi norma baru, sebuah jaringan bank dapat memiliki lebih dari 10 vendor . Adapun model jaringan vendor yang berbeda dapat 90 persen berbeda atu sama lain.
“Pertanyaannya adalah bagaimana kita dapat mengaktifkan penerapan terpadu di seluruh cloud dan vendor? Selain itu tim TI dan tim jaringan memiliki alat O&M sendiri,” katanya.
Dalam banyak kasus, membutuhkan waktu beberapa hari untuk menemukan satu kesalahan jaringan. Dalam hal ini, muncul pertanyaan, bagaimana kita dapat mengaktifkan visitabilitas timbal balik antara aplikasi dan jaringan?
Selain itu, jeda selama konferensi video dapat mengurangi efisiensi kinerja karyawan sebesar 20 persen. Ini menyebabkan kerugian ekonomi tidak langsung sebesar puluhan juta Yuan di Tingkok.
Wang Shaotong mengatakan, untuk menangani hal tersebut, Huawei meningkatkan solusi jaringan cloud keuangannya. Secara khusus dalam skenario pusat data bank, Huawei merilis solusi jaringan penggerak otonom pusat data L3.5+ pertama di industri ini.
Caranya dengan memanfaatkan Agile Open Container (AOC) dan platform desain layanan runbook. Solusi ini memiliki sejumlah kemampuan. Seperti manajemen terpadu jaringan heterogen dan orkestrasi layanan yang fleksibel pada seluruh jaringan. Sehingga, mampu memaksimalkan efisiensi manajemen jaringan multi-cloud dan multi vendor. Serta memangkas waktu peluncuran layanan dari berbulan – bulan menjadi hitungan menit
“Pelanggan bank sangat membutuhkan digitalisasi dan visualisasi jaringan dalam menghadapi jaringan data center yang semakin kompleks,” ujar President of iData Center Network Domain Huawei Data Communication Product Line, Arthur Wang.