AWESH.id-Selain Threads, ada pula Mastodon sebagai alternatif Twitter. Terlebih platform twitter membatasi jumlah postingan yang bisa terlihat.
Bagi pesaing Twitter, tampaknya mendapat manfaat dari kebijakan Elon Musk yang membatasi jumlah tweet yang dapat terbaca. Pada hari Sabtu lalu, Elon Musk, selaku bos Twitter, mengumumkan batasan baru terkait jumlah tweet yang dapat terbaca per hari.
Sebelumnya ia juga menyatakan ketidaksenangannya dengan perusahaan seperti ChatGPT OpenAI yang menggunakan data Twitter untuk melatih model bahasa besar mereka.
Hal ini tentunya menyebabkan banyak pengguna Twitter yang berpindah ke platform lain. Nah salah satunya ada Mastodon.
Platform ini membangun jaringannya sendiri serta memiliki struktur terdesentralisasi yang bergantung pada pengguna yang mendukungnya.
Baca juga: Tujuh Film Tayang Bioskop Juli 2023
Platform ini bukan pure media sosial, tetapi perangkat lunak bebas dan open source. Mastodon memiliki banyak fitur mirip Twitter.
Platform ini tidak dikendalikan oleh satu perusahaan, tetapi terpasang ribuan server komputer, yang sebagian besar dijalankan oleh administrator sukarelawan yang menggabungkan sistem mereka ke dalam satu federasi.
Rochko meluncurkan Mastodon pada 2016 dan mendapat daya tarik ketika Elon Musk mulai mengaitkan Twitter sebagai alternatif media sosial.
CEO dan pendiri Eugen Rochko baru-baru ini mengungkapkan melalui akunnya, bahwa jumlah pengguna Mastodon tersebut telah bertambah. (NIS)