7 Februari 2025

Serapan Tenaga Kerja di Karawang Diklaim Berbanding Lurus dengan Realisasi Investasi

Headline Kabar
Launcing mobil hybrid Toyota Indonesia. Serapan tenaga kerja di Karawang diklaim berbanding lurus dengan realisasi investasi.
Launcing mobil hybrid Toyota Indonesia. Serapan tenaga kerja di Karawang diklaim berbanding lurus dengan realisasi investasi.

AWESH.id-Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Karawang Eka Sanatha menyebut serapan tenaga kerja di Karawang berbanding lurus dengan realisasi investasi.

Eka menyebut realisasi investasi di Karawang pada semester 1 2023 mencapai Rp 22,36 triliun. Penyerapan tenaga kerjanya sejumlah 21.811 orang.

“Penerimaan tenaga kerja kita berbanding dengan realisasi investasi. Ini yang tertinggi di Jawa Barat,” kata Eka baru – baru ini.

Baca juga: KPU Karawang Tetapkan DCS, Ada Kepala Dinas hingga Pegawai BUMD

Eka menyebut realisasi investasi pada semester 1 2023 di Karawang menempati posisi kedua di Jawa Barat. Posisi pertama Kabupaten Bekasi sebesar Rp 26,472 triliun dengan penerimaan tenaga kerja sejumlah 17,069 orang.

Adapun realisasi investasi di Jawa Barat posisi ketiga yakni Purwakarta senilai Rp 8,3 triliun. Posisi keempat Kabupaten Bogor Rp 7,6 triliun dan posisi kelima Kabupaten Bandung Barat sebesar Rp 6,04 triliun.

Kemudian penyerapan tenaga kerja posisi ketiga di Jawa Barat pada semester 1 2023 Kabupaten Bogor sejumlah 16.630 orang. Keempat Kota Bekasi sejumlah 8.885 orang dan kelima Kabupaten Subang sebanyak 7.677 orang.

“Tenaga kerja bukan saja yang direkrut untuk bekerja di perusahaan. Melainkan termasuk ikutannya, seperti pada proyek, catering, dan jasa lainnya,” kata dia.

Baca juga: Menteri PAN RB Minta Pemda Interoperabilitaskan Aplikasi Layanan

Meski begitu, Eka mengakui jika serapan tenaga kerja belum sebanding dengan jumlah angkatan kerja yang kian hari makin naik. Pemerintah pun yerus berupaya. Mulai dari menyediakan pelatihan – pelatihan melalui balai latihan kerja, kerjasama dengan perusahaan, hingga memperluas kesempatan kerja.

“Namun jika tidak ada industri, mungkin akan lebih banyak yang nganggur,” kata Eka.

Eka menyebut investasi yang masuk ke Karawang tentu saja ada manfaatnya bagi masyarakat kabupaten berjuluk lumbung padi. Baik secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya kontrakan, pembelian penganan, dan jasa lainnya.

Selama lima tahun terakhir, kata Eka, IPM Karawang terus naik. Pada 2022 misalnya indek pembangunan manusia (IPM) Karawang naik menjadi 71,74 dari tahun sebelumnya 70, 94. IPM mengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponan dasar kualitas hidup. IPM dibentuk oleh tiga dimensi. Yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. (NIS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas