9 November 2024

Harga Beras di Karawang Meroket

Kabar
Pekerja toko beras tengah merapikan stok beras sebelum dikirim ke Jakarta. Foto Dok. AWESH.id
Pekerja toko beras tengah merapikan stok beras sebelum dikirim ke Jakarta. Foto Dok. AWESH.id

AWESH.id-Harga beras di Karawang, Jawa Barat meroket sejak dua bulan lalu. Melansir laman hargapasar.karawangkab.go.id, harga beras premium di Pasar Baru Karawang pada Selasa (5/9/2023) mencapai Rp 14.000 per kilogram, beras cap rojolele Rp 12.000 per kilogram, beras cap lele super premium Rp 13.000 per kilogram, dan beras cap pandan wangi Rp 15.000 per kilogram.

Baca juga: Kementan Klaim Siap Hadapi El Nino, Bupati Cellica Sebut Karawang Masih Aman

Kemudian harga beras cap jeruk premium Rp 14.000 per kilogram, beras cap putri agre Rp 14.000 per kilogram, beras cap SN Rp 11.000 per kilogram, dan harga beras termurah Rp 10.000 per kilogram.

Aisiah, warga Desa Bengle, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang menyebut ia membeli beras Rp 14.000 per liter. Ia mengatakan, harga tersebut memberatkan keluarganya.

“Iya tadi saya beli beras di warung harganya Rp14.000 perliter,” kata Aisiah, Selasa (5/9/2023).

Pedagang beras Pasar Johar Karawang, Sri Narbito membenarkan harga beras  terus merangkak sejak dua bulan terakhir. Kenaikan setiap bulannya sekitar 8 persen hingga 9 persen. Kenaikan terjadi sejak awal Agustus 2024 hingga awal September 2024.

Sri mengatakan, pada awal Agustus 2023,  beras medium dari Demak harganya Rp 11.400 per kilogram. Kemudian pada awal September harganya Rp 12.400 per kilogram, naik Rp 1.000 per kilogram atau naik 8 persen.

Baca juga: Kala Polwan Distribusikan Air Bersih bagi Warga Terdampak Kekeringan di Karawang

“Beras premium awal Agustus Rp 12.150 per kilogram menjadi  Rp 13.350 per kilogram, naik 1.200 per kilogram atau naik sekitar 9 persen,” kata Sri.

Adapun beras dari Karawang kualitas hight medium saat ini Rp 12.600 per kilogram.

“Kenaikan harganya hampir mirip – mirip,” kata Sri.

Sri menduga harga beras naik lantaran jumlah panen tak mencukupi jumlah perminta pasar. Menurutnya musim kemarau ekstrem membuat hasil panen berkurang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas