22 Maret 2025

Pengrajin Tusuk Sate di Karawang Sumringah Dapat Bantuan Mesin Pembersih Bambu

Kabar

Penerima manfaat bantuan alat penghalus bambu bagi pengrajin tusuk sate di Desa Cilamaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang.

AWESH.ID, KARAWANG—– Perkumpulan untuk Peningkatan Usaha Kecil (PUPUK) bersama PT Jawa Satu Power (JSP) memberikan bantuan mesin pembersih bambu bagi pengrajin tusuk sate di Desa Cilamaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang.

Pemberian bantuan itu dalam upaya mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan program inovatif melalui Livelihood Restoration Project (LERES).

Humas PT Jawa Satu Power, Fadhil mengatakan teknologi pembersih bambu ini tidak hanya akan meningkatkan produktivitas para pengrajin, tetapi juga menekan biaya produksi.

Sehingga memberi dampak positif jangka panjang.

“Kami sangat mendukung program ini karena sejalan dengan visi perusahaan untuk turut berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasional PT Jawa Satu Power,” ujar Fadhil.

Kepala Bidang Pemberdayaan UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Karawang, Agus Jaelani menjelaskan kehadiran dan perhatian dari PUPUK dan PT Jawa Satu Power punya arti penting untuk kemajuan ekonomi lokal.

Sejak Maret 2024, program LERES telah menyediakan bahan baku bambu untuk 51 pengrajin tusuk sate yang tersebar di tiga dusun yakni 6 pengrajin di Dusun Tanggul Pertamina Desa Cilamaya.

Sebanyak 35 pengrajin di Dusun Karanganyar Desa Cilamaya, dan 9 pengrajin di Dusun Karanganyar Desa Mekarmayam.

Fokus utama dari program ini adalah meningkatkan efisiensi proses produksi tusuk sate dengan teknologi tepat guna.

Melalui program ini, PUPUK dan PT Jawa Satu Power berharap para pengrajin tusuk sate dapat terus berkembang dan berdaya saing tinggi di pasar.

Serta kesejahteraan meningkat seiring dengan penerapan teknologi produksi yang lebih efisien.

Tingkatkan Pendapatan Pengrajin Tusuk Sate

Kamilah (31) pengrajin penerima manfaat mengaku bersyukur atas pemberian bantuan alat tersebut.

Dia menyebut, selama ini proses penghalusan tusuk sate ini gunakan alat manual.

“Sekarang ada alat ini sehingga lebih mudah dan lebih cepat proses pembuatannya,” katanya.

Diharapkan bantuan itu dapat meningkatkan pendapatannya. Sebab, proses pembuatan tusuk sate itu hanya mampu menyelesaikan dua bambu dalam satu hari.

Dengan keuntungannya satu bambunya itu sebesar Rp 80 ribu.

“Kalau ada mesin ini bisa lebih cepat, ya mudah-mudahan meningkat pendapatannya. Tapi kami minta tolong juga dibantu pemasarannya,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ke Atas