AWESH.id-Sejumlah 311 owa jawa dilaporkan tinggal kawasan hutan Pegunungan Sanggabuna, Jawa Barat. Hal ini berdasarkan hasil pencatatan Tim Ekspedisi Owa Jawa Sanggabuana selama lebih 40 hari sejak 31 Juli 2024.
Leader Tim Ekspedisi Owa Jawa Pegunungan Sanggabuana Bernard T. Wahyu Wiryanta mengatakan, tim ekspedisi yang dibentuk oleh Astra Otopart (SOP) Group dan Sanggabuana Conservation Foundation (SCF) menjelajahi hutan seluas sekitar 16.500 hektar yang berada di Kabupaten Karawang, Purwakarta, Cianjur, dan Bogor. Tim Ekspedisi dibagi menjadi dua tim yang menyisir semua punggungan hutan, bukit dan puncakan, serta menyusuri jalur survei sepanjang 307.273 meter.
“Tim Ekspedisi yang menggunakan metode jelajah ini berhasil mendata 107 kelompok owa jawa dengan total jumlah individu sebanyak 311 individu,” ujar Bernard kepada Kompas.com melalui telepon, Sabtu (28/9/2024).
Bernard menyebut, dari sebagian besar kelompok Hylobates moloch yang ditemui, rata-rata terdapat individu muda dan sebagian masih digendong oleh induknya. Menurutnya ini menandakan Owa Jawa di Pegunungan Sanggabuana berkembang biak dengan baik dan terdapat penambahan individu baru. Di sebagian blok, hampir setiap punggungan hutan terdapat kelompok Owa jawa.
Baca juga: Energi Suhaeri Bersama Pertamina Tidak Terkikis Dihantam Abrasi
“Bahkan di salah satu blok hutan, ketika bangun pagi jam 5 pagi, di basecamp kami di tengah hutan, suara nyanyian Owa Jawa bersahut-sahutan dari seluruh penjuru hutan,” kata Bernard.
Hanya saja, kata Bernard, tim ekspedisi di lapangan juga menemukan potensi ancaman terhadap owa jawa di Sanggabuana. Seperti perburuan liar serta alih fungsi lahan hutan yang menjadikan pohon pakan dan tidur owa jawa berkurang. Bahkan beberapa blok hutan, kata dia, ada yang sudah habis tegakannya berganti jadi tanaman kopi dan mengisolasi beberapa kelompok Owa Jawa.
Bernard mengatakan, SCF maupun pemerintah bakal memakai hasil ekspedisi tersebut sebagai rujukan baik dalam menentukan program konservasi owa jawa. Contohnya, di beberapa blok hutan ada koridor yang terputus, ada beberapa kelompok yang terisolasi karena alih fungsi lahan hutan.
“Ini perlu direhabilitasi hutannya, perlu ditambah pohon pakan alaminya. Dan ini akan menjadi program konservasi owa jawa di Pegunungan Sanggabuana, baik jangka pendek maupun program jangka panjang,” kata Bernard.
Diketahui, owa Jawa merupakan satwa primata endemik Jawa Barat yang masuk dalam satwa dilindungi sesuai Permen LHK No. P.106/Tahun 2018. Populasi Owa Jawa di seluruh dunia diperkirakan tidak lebih dari 4000 ekor. Owa jawa masuk dalam International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List dengan kategori Endagered (EN). Juga masuk dalam kategori Appendiks 1 Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES).
Baca juga: Ini Susunan Komisaris Baru bank bjb Hasil RUPS LB 2024
Bernard menyebut, Owa jawa di Pegunungan Sanggabuana sempat menjadi target buruan oleh pemburu liar. Pada tahun 2022, satu orang pemburu dan pedagang satwa liar, termasuk Owa jawa dari Sanggabuana berhasil diamankan oleh Unit Tipidter Polres Bogor dan diproses hukum.
Bernard menyebut hasil Ekspedisi yang diikuti anggota Sanggabuana Wildlife Ranger (SWR), mahasiswa dari beberapa kampus di Jawa Barat, Komunitas Baraya Sanggabuana, Perum Perhutani, dan TNI AD dari Dataseman Pemeliharan Daerah Latihan Kostrad ini tidak hanya berupa jumlah populasi owa jawa. Tetapi juga berhasil memetakan persebarannya, kepadatan populasi, mendata preferensi pakan, kelompok umur, serta mendata satwa lainnya.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) IV Purwakarta, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat Vitriana mengatakan, ekspedisi Owa Jawa di pegunungan Sanggabuana menunjukkan hasil yang menggembirakan. Vitriana menyebut Pegunungan Sanggabuana mempunyai peran penting sebagai habitat alami satwa owa jawa. Karenanya perlu dijaga untuk terus mendukung kehidupan dan kelestarian owa jawa sebagai satwa primata endemik Jawa. Tujuannya agar Satwa tersebut terhindar dari kepunahan.
Human Capital and General Services (HCGS) Division Group Astra Otopart Group Edwin Suhendar menyebut pembentukan Tim Ekspedisi Owa Jawa Sanggabuana merupakan bagian dari Pelestarian Satwa Langka Astra (Pustaka). Pustaka sudah dimulai oleh Astra Internasional. Pelestarian Owa Jawa di Pegunungan Sanggabuana ini, kata Edwin, karena unit usaha Astra Otoparts Group banyak yang beroperasi di Karawang dan dekat dengan Pegunungan Sanggabuana.
“Harapannya program ini bisa berlangsung secara berkesinambungan dan mampu melestarikan lingkungan dan berdampak sosial kepada masyarakat di sekitar Pegunungan Sanggabuana,” ujar Edwin.